Hipertensi

hipertensi     Hipertensi merupakan penyebab sebagian besar kematian dini di dunia. Diperkirakan ada 1,2 miliar orang dewasa (usia 30-79 tahun) di dunia yang memiliki penyakit hipertensi, sebagian besar tinggal di negara berkembang. Pada 2019, lebih dari 500.000 kematian di Amerika Serikat disebabkan karena hipertensi sebagai penyebab utama maupun penyakit penyerta. Penyakit hipertensi tidak memiliki gejala sehingga 46% orang yang mengalami hipertensi tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit tersebut.

     Tekanan darah berasal dari tekanan antara darah di sirkulasi dan dinding pembuluh darah arteri. Tekanan darah ditulis dua angka, yaitu tekanan darah sistolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah disaat jantung kontraksi/ berdetak, tekanan darah diastolik adalah tekanan darah disaat jantung relaksasi/ istirahat. Tekanan darah normal adalah kurang dari/ sama dengan 120/80 mmHg.

     Hipertensi adalah suatu penyakit yang ditandai dengan naiknya tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan/ atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg selama dua kali pemeriksaan di hari berbeda. Hipertensi merupakan kondisi medis serius yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan lain-lain. 

 

Faktor-faktor yang menyebabkan Hipertensi

      Ada berbagai macam faktor yang bisa meningkatkan resiko Hipertensi, dibagi menjadi faktor yang bisa diubah (modifiable) dan tidak bisa diubah (non-modifiable). Faktor yang bisa diubah antara lain adalah konsumsi makanan yang tidak sehat ( konsumsi garam berlebih, tinggi lemak, sedikit konsumsi buah dan sayuran), kurangnya aktivitas fisik, merokok, konsumsi minuman beralkohol dan obesitas.

      Sedangkan faktor yang tidak dapat diubah adalah riwayat hipertensi dalam keluarga, usia lebih dari 65 tahun, dan penyakit penyerta seperti kencing manis (diabetes mellitus) atau penyakit ginjal.

 
Gejala Hipertensi

      Penyakit Hipertensi seringkali disebut sebagai “silent killer”, karena penderita yang mengidap penyakit ini tidak merasakan adanya gejala. Namun beberapa penderita mengalami gejala seperti nyeri kepala, mimisan, irama jantung yang tidak teratur, gangguan penglihatan, dan telinga berdenging. Untuk tekanan darah yang sangat tinggi timbul gejala mual dan muntah, nyeri dada, tremor, dan penurunan kesadaran.

      Hipertensi harus dikontrol dengan perbaikan gaya hidup serta minum obat teratur. Bila hipertensi tidak dikontrol dengan baik akan menyebabkan komplikasi yang berakibat buruk pada berbagai organ vital dalam tubuh, salah satunya organ jantung. Tekanan darah yang terlalu tinggi dan penurunan aliran darah akan menyebabkan gangguan pada jantung, yaitu :

  • Nyeri dada (angina)
  • Aliran darah menurun sehingga otot jantung kekurangan oksigen dan terjadi serangan jantung
  • Gagal jantung yang disebabkan karena jantung sudah tidak mampu memompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh
  • Irama jantung tidak teratur

Pada keadaan tertentu, hipertensi bisa menutup aliran pembuluh darah dan oksigen ke otak sehingga menyebabkan stroke. Hipertensi juga menyebabkan kerusakan ginjal yang berakibat terjadi gagal ginjal.

 

 Hal yang Bisa Dilakukan Untuk Mengurangi Resiko Komplikasi Hipertensi

 Pencegahan terjadinya penyakit hipertensi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

  • Batasi Asupan Garam
    Terdapat hubungan yang kuat antara konsumsi makanan yang mengandung tinggi garam dengan peningkatan tekanan darah. Batas maksimal penggunaan garam adalah kurang dari 5 gram/ hari. Hindari konsumsi makanan tinggi garam seperti, kecap asin, makanan cepat saji, serta processed food seperti roti, sosis, dan sereal yang tinggi garam.
  • Konsumsi Buah-buahan Dan Sayuran
    Penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi sayuran yang mengandung tinggi nitrat terbukti menurunkan tekanan darah, contohnya sayuran berdaun dan bit merah. Buah-buahan juga banyak mengandung magnesium, kalsium, dan kalium yang berperan dalam pengaturan tekanan darah. Batasi makanan yang berlemak juga berperan dalam perbaikan tekanan darah.
  • Olahraga rutin
    Olahraga rutin minimal 30 menit dengan frekuensi 3-5x dalam 1 minggu dapat membantu mencegah dan mengobati penyakit hipertensi. Contoh olahraga yang dapat dilakukan adalah jalan pagi, jogging, bersepeda, yoga, atau berenang.
  • Hindari merokok
    Merokok adalah faktor yang sangat berpengaruh pada resiko peningkatan penyakit kardiovaskular, penyakit paru obstruksi kronis, dan kanker.
  • Batasi konsumsi alkohol
    Batas konsumsi alkohol pada pria adalah 2 minuman standar yang mengandung 10g alkohol ditiap botol, sedangkan pada wanita adalah 1.5 minuman standar. Apabila konsumsi alkohol melebihi batas, akan meningkatkan berbagai macam resiko penyakit. Terdapat perbaikan signifikan antara penurunan konsumsi alkohol dengan perbaikan tekanan darah, angka kejadian hipertensi, serta penurunan resiko penyakit kardiovaskular.


Apabila anda sudah mengidap penyakit hipertensi, anda dapat mencegah perburukan penyakit dengan cara :

  • Mengurangi stress
  • Cek tekanan darah secara reguler
  • Mengobati tekanan darah tinggi dengan rutin minum obat anti-hipertensi
  • Penanganan penyakit lain yang menyebabkan hipertensi

 

Daftar Pustaka

  1. Whelton PK, Carey RM, Aronow WS, Casey DE, Collins KJ, Dennison C, et al. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the prevention, detection, evaluation, and management of high blood pressure in adultsexternal iconHypertension. 2018;71(19):e13–115.
  2. Centers for Disease Control and Prevention, National Center for Health Statistics. About Multiple Cause of Death, 1999–2019. CDC WONDER Online Database website. Atlanta, GA: Centers for Disease Control and Prevention; 2019. Accessed February 1, 2021.
  3. Centers for Disease Control and Prevention. Hypertension Cascade: Hypertension Prevalence, Treatment and Control Estimates Among U.S. Adults Aged 18 Years and Older Applying the Criteria from the American College of Cardiology and American Heart Association’s 2017 Hypertension Guideline—NHANES 2015–2018external icon. Atlanta, GA: U.S. Department of Health and Human Services; 2021. Accessed March 12, 2021.
  4. Kirkland EB, Heincelman M, Bishu KG, et. al. Trends in healthcare expenditures among US adults with hypertension: national estimates, 2003-2014. J Am Heart Assoc. 2018;7:e008731.
  5. Farley TA, Dalal MA, Mostashari F, Frieden TR. Deaths preventable in the U.S. by improvements in the use of clinical preventive servicesexternal icon. Am J Prev Med. 2010;38(6):600–609.
  6. Unger T, Borghi C, Charchar F, et al. 2020 ISH global hypertension practice guidelines. AHAjournals. 2020;75:1334-1357.   https://www.ahajournals.org/journal/hyp

  

Informasi Penulis :

dr. Ersalina Tresnawati Naryanto

PT. Masa Cipta Husada – RS Condong Catur
Jl. Manggis No.6, Gempol, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55283

Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.