Perlunya Dukungan Keluarga bagi Penderita Hemodialisis

Mengapa penderita penyakit hemodialisis (HD) membutuhkan dukungan keluarga?

keluarga.jpg

Seorang penderita Penyakit Ginjal Kronik (PGK) tahap akhir membutuhkan terapi pengganti ginjal untuk bertahan hidup. Salah satu terapi pengganti ginjal ialah HD, yang bertujuan menghasilkan fungsi ginjal sehingga dapat memperpanjang kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup pada penderita. Di Indonesia, HD dilakukan 2-3 kali seminggu dengan setiap sesinya dilakukan selama 4-5 jam. Untuk menjalani HD, penderita diharapkan disiplin dalam mematuhi jadwal dan diet yang tepat supaya kualitas hidup terjaga dengan baik. Kebanyakan penderita menganggap bahwa HD dapat mengembalikan fungsi ginjal mereka untuk kembali normal, dan hal tersebut kurang tepat. Pemahaman yang keliru terhadap fungsi terapi HD dan juga rutinitas HD jangka panjang dapat menimbulkan kebosanan, sehingga memicu ketidakpatuhan pada penderita HD. Hal ini menjadi penyebab kegagalan terapi, yang dapat meningkatkan angka kematian dan kesakitan. Untuk mencegah hal tersebut, sangat diperlukan dukungan keluarga. (1-5)

 

Jenis dukungan keluarga bagi penderita HD

Faktor penting dalam mewujudkan kepatuhan penderita terhadap terapi HD yang juga berkaitan dengan kualitas hidup penderita ialah dukungan keluarga. Dukungan keluarga merupakan hubungan interpersonal yang di dalamnya berisi pemberian bantuan yang melibatkan aspek-aspek yang terdiri dari informasi, perhatian emosi, penilaian, dan bantuan instrumental yang diperoleh individu melalui interaksi dengan lingkungan, dimana hal itu memiliki manfaat emosional atau efek perilaku bagi penerima, sehingga dapat membantu individu dalam mengatasi masalahnya. Menurut House dan Kahn (1985) dalam Friedman (2010), dukungan keluarga terbagi menjadi empat aspek, yaitu :(6,7)  

      1. Dukungan Instrumental

        Dukungan instrumental merupakan sumber pertolongan yang praktis dan konkret, yaitu dukungan yang berupa pemberian bantuan secara langsung dan nyata seperti bantuan uang atau materi lainnya, sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi. Disini keluarga dapat berperan memberikan bantuan dengan menyediakan timbangan berat badan untuk memantau kenaikan berat badan, menyajikan makanan yang sesuai dengan diet penderita HD, menyediakan bahan-bahan bacaan untuk menambah pengetahuan melalui buku atau media lainnya, atau dengan menemani datang ke HD dan ke seminar tentang ginjal.(1,3,6)

      2. Dukungan Informasional Keluarga

        Dukungan informasi adalah dukungan yang terdiri dari pemberian nasehat, arahan, saran, atau umpan balik mengenai apa yang dilakukan oleh orang lain. Informasi adalah semua pengetahuan yang disampaikan secara tertulis ataupun lisan. Informasi dibutuhkan saat seseorang menghadapi masalah sehingga memerlukan masukan dari berbagai sumber disekitarnya, salah satunya berasal dari keluarga dan teman. Keluarga dalam konteks dukungan informasional bertindak sebagai pencari dan penyebar informasi yang dapat dipercaya. Bentuknya berupa pemberian saran, informasi, nasehat dan pendapat. (1,3,6)

      3. Dukungan Penilaian Keluarga

        Penilaian oleh orang-orang di sekitar kita secara verbal maupun non-verbal ternyata mampu mempengaruhi pola tingkah laku individu secara sadar ataupun tidak. Untuk itu dibutuhkan dukungan penilaian keluarga berupa pemberian dorongan, bimbingan, dan umpan balik akan merasa masih berguna dan berarti untuk keluarga sehingga akan meningkatkan harga diri dan motivasi penderita dalam upaya status kesehatannya. Hal ini juga dapat meningkatkan status psikososial penderita. Bentuk dukungan juga bisa berupa penghargaan yang positif, pemberian semangat, dan persetujuan terhadap pendapat, gagasan, ide atau perasaan penderita.(1,3,6).

      4. Dukungan Penilaian Keluarga

        Ketika salah satu anggota keluarga menjadi penderita HD, maka keluarga diharapkan memberikan dukungan emosional dengan tidak mengurangi ataupun merubah cinta dan kasih sayang yang diberikan. Bentuk dukungan ini dapat berupa empati, kepedulian dan perhatian. Dukungan emosional dari keluarga akan memberi kekuatan kepada penderita, membuatnya tidak merasa sendirian dalam menanggung beban, tetapi masih ada keluarga sebagai tempat berlindung yang aman dan damai untuk beristirahat dan pemulihan. Alasan tersebut dapat menjadikan penderita termotivasi untuk menjalani terapi HD. (1,3,6,8).  

Saran

Untuk meningkatkan kepatuhan penderita HD, disarankan keluarga dapat lebih aktif lagi dalam memberikan dukungan instrumental, informasi, emosional, dan penilaian keluarga. Hal ini dikarenakan dukungan keluarga yang baik akan memiliki kecenderungan kepatuhan penderita terhadap terapi HD dan juga semakin tinggi pula kualitas hidup penderita. Disamping itu, diharapkan adanya peran petugas medis, petugas kesehatan, dan juga ahli gizi dalam memberikan edukasi/ konseling dan penyuluhan mengenai pentingnya dukungan keluarga, baik dalam bentuk dukungan instrumental (bantuan, tenaga dan waktu), dukungan informasional (saran, nasehat dan informasi), dukungan emosional (perhatian, kasih sayang dan empati), maupun dukungan penilaian (menghargai dan umpan balik). Mengingat pasien HD merupakan penderita dengan kunjungan berulang, maka interaksi dengan perawat HD akan selalu ada. Diharapkan perawat HD dapat meningkatkan kualitas hidup penderita dengan meningkatkan pengetahuan, dan menjaga kualitas asuhan keperawatan. Upaya ini perlu dilakukan bersama-sama demi memenuhi kebutuhan penderita HD dalam meningkatkan kesehatan dan menjaga kualitas hidup penderita agar tetap baik. (8,9). 

 

 

 

Daftar Pustaka 

  1. Mailani F, Andriani RF. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis. J Endur. 2017;2(3):416.

  2. Fadlilah S. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Penderita Hemodialisis. J Kesehat. 2019;10(2):284.
  3. Rachmawati N, Wahyuni D, Idriansari A. Hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan diet asupan cairan pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. J Keperawatan Sriwij. 2019;6(1):50–8.
  4. Paath CJG, Masi G, Onibala F. Study Cross Sectional : Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Hemodialisa Pada Penderita Gagal Ginjal Kronis. J Keperawatan. 2020;8(1):106.
  5. Manalu NV. Dukungan Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi di RS ADVENT Bandar Lampung. Lab Penelit dan Pengemb FARMAKA Trop Fak Farm Univ Mualawarman, Samarinda, Kalimantan Timur. 2016;(April):5–24
  6. Fitriana E, Herlina S. Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Pembatasan Cairan pada Penderita Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis. J Ilm Kesehat Masy. 2019;11(2):206–13
  7. Friedman. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, & Praktik. 5th ed. Jakarta: EGC; 2010.
  8. Aini N, Wahyuni ES. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Rsud Dr. H. Abdul Moeloek. Kesehat Holistik. 2018;12(1):1–9.
  9. Intan Saraswati NLG, Sri Antari NLY, Suwartini NLG. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Cairan Pada Penderita Chronic Kidney Disease Yang Menjalani Hemodialisa. J Ilmu Kesehat Bhakti Husada Heal Sci J. 2019;10(1):45–53.

 

 

 

Informasi Penulis:

dr. Dinda Iryawati BS, MKM

PT. Masa Cipta Husada - RS Grha Permata Ibu

Jl. K.H.M. Usman No.168, Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16425 

This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.