AKSES VASKULAR UNTUK HEMODIALISIS

Tindakan cuci darah/ hemodialisis merupakan perawatan jangka panjang dan memerlukan berbagai persiapan. Salah satu persiapan sebelum menjalani hemodialisis adalah pemasangan akses vaskular, yaitu tempat menusukkan jarum pada pembuluh darah untuk mengeluarkan dan memasukkan darah dari dan ke dalam tubuh pasien.

Akses vaskular merupakan point yang sangat penting bagi pasien hemodialisis. Tanpa akses vaskular yang memadai, tindakan hemodialisis tidak dapat dikerjakan secara optimal untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Pemasangan akses vaskular dilakukan oleh tenaga terlatih yang kompeten dan dilakukan di ruang khusus. Akses vaskular yang baik haruslah dapat digunakan untuk jangka panjang, dapat menghasilkan aliran darah yang cukup kencang, dan menimbulkan komplikasi yang minimal.. 

 

Tujuan Pemasangan Akses Vaskular

  • Mengurangi rasa sakit pada saat penusukan.
  • Mempermudah dan mempercepat proses penusukan.
  • Mengoptimalkan tindakan hemodialisis karena kecepatan aliran darah dari dan ke mesin menjadi lebih baik.
  • Mengurangi resiko terjadinya perdarahan.
  • Membuat pasien lebih nyaman dan lebih leluasa bergerak (berbaring kiri/kanan, duduk, makan, dsb).

    

Jenis-Jenis Akses Vaskular 

Akses vaskular ada tiga jenis yaitu kateter lubang ganda (CDL), hubungan arteri-vena (A-V fistula dan pencangkokan (Graft): 

    1. Kateter Lubang Ganda (Double Lumen Catheter/CDL).

      dada.png Dilihat dari jangka waktu pemakaiannya ada dua tipe kateter yaitu kateter yang dipasang untuk sementara waktu (antara 1-6 bulan) dan kateter yang dipasang untuk jangka waktu lama (tahunan).  

      Dilihat dari lokasi pemasangan, ada dua lokasi pemasangan yaitu di pembuluh darah vena leher (jugular atau subclavia) dan pembuluh darah vena lipatan paha (femoral). Pemasangan kateter di pembuluh vena lipatan paha saat ini sudah tidak dianjurkan karena resiko infeksi dan perdarahan lebih besar. Tentang tipe dan lokasi pemasangan tergantung pada kebutuhan dan kondisi pasien.

      Pasien harus menjaga dan merawat kateter ini baik-baik terutama kebersihannya agar tidak terkena infeksi. Apabila sampai terinfeksi kateter ini harus segera dilepas dan diganti di lokasi berbeda serta dilanjutkan terapi antibiotik.

    2. Hubungan Arteri-Vena (A-V Fistula).

      Hubungan A-V fistula ini adalah baku emas (gold standard) yang seharusnya digunakan pasien hemodialisis rutin (regular). Akses ini merupakan akses vaskular permanen yang dapat dipasang sebelum pasien jatuh ke dalam kondisi gagal ginjal. Akses ini baru bisa digunakan 4-6 minggu setelah operasi atau sudah mendapat izin dari dokter. 

      A-V fistula dibuat dengan melakukan operasi kecil di lengan atas atau lengan bawah dengan menyambungkan pembuluh darah arteri dan vena, sehingga pembuluh darah akan menjadi lebih lebar dan terletak di bawah permukaan kulit sehingga mudah untuk melakukan penusukan. 

    3. Pencangkokan (Graft).

      Yang dimaksud dengan pencangkokan/ graft adalah pemasangan sambungan antara pembuluh darah arteri dan vena melalui tindakan operasi, sehingga daerah tersebut menjadi lebih lebar dan lebih mudah ditusuk.

             Pemasangan graft dilakukan apabila terdapat kesulitan dalam pemasangan kateter lubang ganda maupun A-V fistula. Graft dapat diambil dari salah satu pembuluh darah pasien atau dengan bahan khusus.
       

 

  

Penyulit pada Akses Vaskular

Beberapa penyulit atau masalah yang dapat terjadi pada akses vaskular, antara lain :

  • Infeksi dapat terjadi pada semua jenis akses vaskular. Infeksi disebabkan oleh bakteri yang berasal dari bagian tubuh seperti bakteri dari kulit, dari hidung, dan sebagainya.
  • Buntu atau tidak lancar, antara lain karena bekuan darah, pembuluh darah menyempit.
  • Pembengkakan lengan pada tempat av fistula terpasang.
  • Benjolan dinding pembuluh darah (aneurisma).
  • Perdarahan.

    Bila penyulit atau masalah pada akses vaskular ini timbul, pasien harus segera berkonsultasi dengan dokter. 

 

Perawatan Akses Vaskular 

Prinsip perawatan akses vaskular adalah menjaga sterilitas dan kebersihan akses. Pasien yang menggunakan CDL harus menghindari daerah selang (kateter) terkena air supaya tidak menjadi sumber kuman. Lalu pada pasien dengan A-V fistula maupun graft tenaga medis diwajibkan melakukan penusukan di daerah akses vaskular yang sudah disterilkan sebelumnya. Selain itu, A-V fistula harus dirawat dengan baik supaya tidak rusak. Caranya adalah jangan terkena benturan, lengan yang terpasang A-V fistula jangan dipakai untuk mengangkat barang berat, jangan tertindih, jangan dipakai untuk mengukur tekanan darah dan jaga kebersihannya.

 

Daftar Pustaka 

  1. Suwitra Ketut. Hidup berkualitas dengan hemodialisis (cuci darah) reguler edisi 2. Denpasar: Udayana University Press; 2016.

  2. PI Daryaswanti, KD Novitayani. Pemilihan Akses Vaskular Berhubungan dengan Kualitas Hidup Pasien yang Menjalani Hemodialisis: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No. 2, April 2021.
  3. DH Limanto, DH Christian, M Caesario, U Usman. Dasar-dasar Tehnik Pembedahan Fistula Arteriovenosa. Surabaya: Airlangga University Press; 2021
  4. Astor BC et al. (2005) Type of vascular access and survival among incident hemodialysis patients: the Choices for Healthy Outcomes in Caring for ESRD (CHOICE) Study. J Am Soc Nephrol 16: 1449–1455. Available from: https://jasn.asnjournals.org/content/16/5/1449
  5. Mendelssohn D et al. (2006) Haemodialysis vascular access problems in Canada: results from the Dialysis Outcomes and Practice Patterns Study (DOPPS II). Nephrol Dial Transplant 21: 721–728. Available from: https://academic.oup.com/ndt/article/21/3/721/1854591

 

 

 

Informasi Penulis:

dr. Deasy Kurniawati

PT. Masa Cipta Husada - Klinik Utama Niki Diagnostic Center

Jl. Gatot Subroto II No. 5, Denpasar, Bali 

Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.