PT Masa Lestari Husada dan PT Masa Cipta Husada didirikan pada Desember 2006, merupakan usaha yang dirintis oleh empat sekawan yang dulu pernah bekerja di perusahaan yang sama. MASA sebagai singkatan dari ke empat nama pendiri, yaitu : Marcus Gunawan (alm), Agus Hendrosusanto, Slamet Wibowo dan Andreas Japar yang telah berpengalaman dalam bidang alat kesehatan lebih dari sepuluh tahun.
Perusahaan ini bergerak di bidang layanan kesehatan mencakup penyediaan barang sampai pengurusan ijin dan proyek pembangunan khususnya di bagian hemodialisis/ cuci darah baik di dalam maupun di luar rumah sakit. Sarana hemodialisis yang dikelola oleh PT Masa Cipta Husada melayani semua lapisan masyarakat serta menerima jaminan kesehatan nasional, asuransi, atau pribadi.
Selain rumah sakit, PT Masa Cipta Husada juga bekerja sama juga dengan beberapa yayasan untuk membangun klinik baik itu dengan jenis kerjasama manajemen kontrak ataupun KSO. Kini, PT Masa Cipta Husada sudah mengelola lebih dari 40 klinik yang tersebar di seluruh Indonesia.Sedangkan PT Masa Lestari Husada berperan dalam menyediakan mesin dan bahan habis pakai untuk keperluan cuci darah.
Visi
“Menjadi Penyedia Layanan Kesehatan yang Terbaik dan Disukai”
Misi
“Memberikan Layanan Kesehatan yang Unggul Melalui Komitmen untuk Mencapai Terapi Terbaik”
|
Kantor Pusat Apartemen Gading Mediterania Residence Unit RK26-C Kelapa Gading, Jakarta Utara, 14240
Customer Service : 08788-487-7502 (Whatsapp saja) Email : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Kantor Cabang Jln. Gedong Kuning no. 181 Banguntapan Bantul DI Yogyakarta , Jawa Tengah , 55171
Telepon : 0274-2841106
|
|
Pada tanggal 27 Maret 2019, PT Masa Cipta Husada yang bekerja sama dengan Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU meresmikan Klinik Hemodialisis Muslimat NU 3.
Pembukaan Unit Hemodialisis Rumah Sakit Elisabeth Bekasi
Sejak tahun 2016, kerja sama antara PT Masa Cipta Husada dan RS St. Elisabeth terjalin untuk membangun unit hemodialisa yang akan melayani berbagai tingkatan dan jenis pasien.
Kerjasama dengan PT Fresenius Medical Care

Pada hari Jumat, tanggal 27 April 2018, PT Masa Lestari Husada resmi bekerja sama dengan PT Fresenius Medical Care Indonesia.
'

Bidang kesehatan pasti menjadi salah satu perhatian pemerintah dimanapun karena merupakan fondasi sebuah bangsa dalam menjaga kualitas sumber daya manusianya untuk mempertahankan kesejahteraan ekonomi yang baik. Hal ini terbukti dari naiknya anggaran kesehatan tahun 2019 yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2015. Pemerataan fasilitas kesehatan dan komitmen pembagian dana kesehatan ke daerah untuk mencapai masyarakat diberbagai lapisan jenjang ekonomi dan wilayah.
Dari data BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) tahun 2018, bahwa cuci darah atau yang lebih dikenal dengan hemodialisis, menjadi penyumbang terbesar kedua tertinggi dari biaya penyakit yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Hemodialisis merupakan terapi jangka panjang yang membutuhkan biaya cukup besar karena pasien akan datang secara berkala, namun dari sisi penyedia layanan, akan mendapatkan pendapatan yang stabil.
Tiap tahun nya pasien ESRD (end stage renal disease) yang di vonis cuci darah karena fungsi ginjalnya tersisa hanya sama dengan atau kurang dari 15%, terus bertambah seiring meningkatnya penyakit penyebab munculnya gagal ginjal ini, yaitu diantaranya adalah hipertensi dan diabetes. Namun kenyataannya sarana hemodialisis masih terpusat hanya di perkotaan saja bahkan masih belum menyebar ke berbagai penjuru pulau di Indonesia. Data yang didapat menurut pengalaman, terdapat 400 pasien di setiap satu juta penduduk yang artinya, bila penduduk Indonesia berjumlah 267 juta jiwa (tahun 2018) maka penderita ESRD sebanyak 106.800 pasien. Namun sangat disayangkan baru sekitar 50.000 pasien yang terlayani dikarenakan keterbatasan jumlah sarana kesehatan juga terpusat, hanya berdiri di kota besar saja sehingga banyak yang tidak terjangkau masyarakat akibat lokasi yang terlalu jauh, bahkan dibeberapa pulau sarana hemodialisis ini keberadaannya sangat langka.
Dari sini bisa didapat kesimpulan bahwa peluang mendirikan sarana hemodialisis masih terbuka lebar dimana demand masih tersedia untuk kita jadikan bisnis sekaligus menolong pemerintah untuk menyebarkan sarana kesehatan di lokasi yang belum terjamah pihak lain.

